Selasa, 07 Februari 2012

DAUN SIRSAK, SANG PEMBUNUH SEL KANKER

KANKER menjadi momok banyak orang di seluruh dunia hingga kini. Saat banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat kanker terbaik, buah sirsak ternyata menyimpan keunggulan ini.
Sirsak atau yang juga dikenal dengan nama lain seperti Soursop (Inggris), Corossol atau Anone (Perancis), Zuurzak (Belanda)  guanabana (Spanish), graviola (Portuguese), Brazilian Paw Paw, Corossolier, Guanavana, Toge-Banreisi, Durian benggala, Nangka blanda, and Nangka londa, adalah jenis buah yang cukup familiar dan banyak digemari masyarakat. Disamping menyehatkan, buah sirsak kaya akan kandungan zat gizi, karbohidrat, air, gula pereduksi, asam malat, asam sitrat, asam isositrat, vitamin C mineral (fosfor dan kalsium) dan serat pangan (Yulianti, 2011)
Nangka sabrang, sebutan lain Annona muricata, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Sirsak, buah berbiji hitam dengan jumlah banyak dalam 1 buahnya. Dengan serat yang sangat nyata, rasa sedikit asam, membuat kelenjar air liur keluar sebelum memakannya, sangat lezat ketika dicampur gula. Pohon sirsak dengan daun yang begitu lebat ternyata merupakan pohon yang luar biasa.Tanaman ajaib ini meruoakan sebuah anugerah yang memberi dampak kehidupan di seluruh dunia, dan kekayaan alam ini bisa dengan mudah kita temukan di penjuru Indonesia.
Salah satu manfaat yang paling menonjol dari sirsak adalah sebagai obat antikanker terbaik yang pernah ditemukan. Beberapa herbal telah diketahui memiliki manfaat sebagai penjinak kanker. Dari banyak herbal tersebut sirsak punya keunggulan dibanding yang lain. Sifatnya yang istimewa ini yang membuat penemuan sirsak untuk mengatasi kanker disembunyikan bertahun-tahun oleh perusahaan farmasi.
Penasaran dengan semua manfaat dan keunggulan sirsak sebagai sang pembunuh sel kanker? Berikut ini akan dijelaskan semua hal mengenai buah berkhasiat hebat ini mulai dari pertama kali ditemukan hingga penggunaannya sebagai terapi kanker terbaik.

Sejarah Penemuan Khasiat Sirsak Sebagai Obat Antikanker
Semua itu berawal dari penelitian di Universitas Purdue, Amerika Serikat, yang berhasil membuktikan buah sirsak efektif membunuh sel-sel kanker.
Para ilmuwan dari Amerika Utara mempelajari pohon legendaris yang memiliki kemampuan penyembuhan ini. Melalui puluhan tes in vitro, para ilmuwan menemukan kemampuan daun Sirsak untuk membunuh sel-sel ganas pada 12 jenis kanker yang berbeda, termasuk usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan kanker pancreas (Susanto, 2011).
Penelitian laboratorium menunjukkan hal itu terjadi 10.000 kali lebih kuat dalam membunuh sel kanker usus besar daripada adriamycin, obat kemoterapi yang umum digunakan. Daun Sirsak (Graviola), tidak seperti kemoterapi, dapat membunuh sel kanker tanpa merusak sel sehat (Susanto,2011).
Secara ilmiah, kemampuan daun sirsak ini sebagai obat penyembuh kanker sebenarnya sudah berhasil di analisa oleh para ahli farmasi di Amerika pada medio tahun 1976. Hal ini didukung oleh sebuah tulisan yang tercantum dalam sebuah memo internal di National Cancer Institute pada tahun 1976, "sebuah pohon dengan kekuatan penyembuhan akan diketahui oleh publik Amerika sekitar tahun 2000, setelah jutaan nyawa sudah hilang karena kanker dan  efek penolong terbesar, kemoterapi" (Susanto,2011).
Di Asia, penelitian serupa dilakukan di Korea Selatan. Suatu studi yang dipublikasikan dalam the Journal of Natural Products menyatakan, studi yang dilakukan di Catholic University di Korea Selatan menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia bernama annonaceous acetogenin yang terkandung di dalam graviola, mampu memilih, membedakan, dan membunuh sel kanker yang berkembang di usus besar (Yulianti,2011).
Beberapa bagian dan pohon ini, seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah, dan bijinya, selama berabad-abad dijadikan obat oleh suku bangsa itu. Graviola atau sirsak diyakini masyarakat Amazon sebagai obat sakit jantung, asma, gangguan fungsi lever (hati), dan rematik.

Khasiat, Kandungan, dan Sifat Kimawi Daun Sirsak
Hampir semua bagian dari pohon sirsak, mulai kulit kayu, akar, daun, daging buah, hingga bijinya, selama berabad-abad dijadikan obat oleh suku Indian di Amerika Selatan. Beberapa gangguan kesehatan di antaranya sakit jantung, asma, masalah lever (hati), dan rematik diatasi dengan sirsak.
Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, dan efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing. Sirsak juga efektif menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem saraf yang terganggu.
Fakta empiris tersebut menarik perhatian suatu perusahaan yang kemudian mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka tes terhadap sirsak. Hasilnya sangat mencengangkan. Berikut hasil temuan ragam khasiat pohon sirsak:
• Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif, tanpa konsekuensi rasa mual, berat badan turun, atau rambut rontok, seperti yang biasa terjadi pada terapi kemo.
• Melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan. • Meningkatkan energi dan membuat penampilan fisik membaik.
• Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker. Di antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.
• Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo yang umum digunakan.
• Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya °memburu” dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membasmi sel-sel sehat.
Pada awal 1990-an, ditemukan 34 senyawa Cytotoxic, pada daun sirsak yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Senyawa ini memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan pengobatan kanker saat ini, antara lain membunuh kanker secara efektif dan aman, tanpa menyebabkan rasa mual dan muntah serta tanpa kehilangan berat badan maupun kerontokan rambut dalam jumlah besar (Anonim,2011).
Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute, Amerika Serikat (Anonim,2011).
Di Indonesia, sirsak sebagai obat alami juga sudah lama dikenal. Dosis yang pernah dicoba para terapis herbal untuk mengatasi pertumbuhan sel kanker adalah 10 helai daun sirsak yang telah hijau tua direbus dengan 3 gelas air (600 cc), dan dibiarkan hingga tersisa satu gelas air (200 cc). Setelah dingin, lalu disaring dan airnya diminum setiap pagi (ada beberapa pasien yang minum pagi-sore) (Anonim,2011).
Efek dari konsumsi rebusan daun sirsak adalah perut terasa hangat atau panas, lalu badan akan berkeringat deras. Perlu dipahami bahwa penggunaan ramuan herbal tidak berkhasiat langsung atau cespleng alias sembuh seketika seperti efek yang ditawarkan obat kimia. Artinya, butuh kedisiplinan untuk minum ramuan selama 3-4 minggu.
Penemuan yang mencolok dari studi tersebut adalah bahwa zat antikanker itu juga mampu menyeleksi dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh.
Bandingkan dengan kemoterapi, yang selama ini digunakan untuk mengobati penderita kanker yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat. Sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis dalam kemoterapi. Dampaknya, timbul efek negatif berupa rasa mual, rambut rontok, dan penurunan berat badan secara drastis.
Selain itu, keampuhan buah sirsak adalah melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan. Dampaknya bagi penderita kanker adalah energi mereka semakin meningkat dan penampilan fisik semakin membaik.
Masyarakat adat dari hutan Amazon telah menggunakan kulit kayu, daun, akar, bunga, buah, dan biji dari pohon Sirsak (Graviola) selama berabad-abad untuk mengobati penyakit jantung, asma, prob hati memiliki kualifikasi, dan arthritis. Selain itu daun Sirsak juga dikenal sebagian masyarakat dunia sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti cacingan, hipertensi, lever, malaria, bronchitis, kencing manis (diabetes), sembelit, asam urat, dan juga memberikan perlindungan pada sistem imun tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan.

Dosis aman Daun Antikanker
.           Prof. Evrizal AM Zuhud, pendiri Pusat Biofarmaka IPB menjelaskan bahwa dosis daun sirsak tidak bisa dipukul rata untuk semua orang dan semua jenis penyakit. “Kandungan acetogenins, zat aktif dalam sirsak yang diklaim mengendalikan kanker pasti berbeda untuk setiap lokasi tumbuh,”  katanya.
“Daun sirsak untuk obat sebaiknya diambil dari tanaman pekarangan yang tumbuh di dataran rendah, sekitar 50m dpl.” Kata Prof. Sumali, guru besar Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia. Itu karena tanaman yang tumbuh di dataran rendah mendapatkan intensitas matahari yang lebih tinggi  sehingga zat aktif lebih banyak terbentuk. “Sebaiknya daun diambil dari pohon sirsak yang sudah berbuah agar zat kimia yang terkandung di dalamnya lebih lengkap,” lanjutnya.



Penggunaan Daun Sirsak Untuk Pegobatan Kanker
            Resep pengobatan kanker dengan menggunakan daun sirsak adalah dengan cara 10 lembar daun sirsak yang tua direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, minum 2 kali per hari selama 2 minggu.
Anda perlu ingat, mengonsumsi herbal tak secepat obat kimia, butuh kesabaran dan kedisiplinan untuk meminum ramuan tersebut dan menjalani gaya hidup sehat. Tak ada pola tunggal untuk menjaga kesehatan atau mengobati penyakit Anda.  Selain itu, bila Anda memiliki riwayat penyakit serius, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda saat akan mengonsumsi ramuan herbal ini.
Mengingat keampuhan tersebut, alangkah indahnya jika hasil penelitian ilmiah bisa diketahui publik dan menjadi dasar digunakannya sirsak sebagai obat kanker, agar memberi secercah harapan bagi para penderita penyakit yang mematikan ini.




DAFTAR PUSTAKA

Yulianti, Fitri. “Khasiat Daun Sirsak.” http://www.okezone.com/ (diakses tanggal 7 Juli 2011).

Susanto, Budi. “Sirsak Sebagai Obat Alami Penjinak Kanker.” http://www.kabarsehat.com/ (diakses tanggal 7 Juli 2011)

Anonim.“Obat Kanker, Salah Satu Khaisat Sirsak.” http://www.kesehatankeluarga.com (diakses tanggal 7 Juli 2011)