Jumat, 14 September 2012

COKLAT : ALTERNATIF OBAT HIPERTENSI YANG NIKMAT


Ada kabar menggembirakan bagi penderita hipertensi dan penyakit kardiovaskular, ternyata coklat yang merupakan cemilan nikmat ini bisa dijadikan alternatif untuk menurunkan tekanan darah. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak ternyata cukup efektif dengan rutin mengonsumsi coklat hitam (dark chocolate). Selain lebih enak coklat tentu lebih murah dibandingkan obat-obatan untuk pencegahan penyakit kardiovakular pada penderita hipertensi maupun dislipidemia yang berisiko tinggi.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal edisi online, 31 Mei lalu menyatakan bahwa coklat hitam tanpa tambahan perasa (plain) cukup efektif mencegah penyakit jantung karena mengandung polifenol. Coklat  yang dimaksud di sini adalah coklat murni yang setidaknya mengandung 60-70% bubuk coklat kakao, dan bukan coklat-coklat yang sudah banyak dicampur gula atau susu ya.. ^_^

Kandungan polifenol terutama flavonoid dalam coklat mampu berperan sebagai antihipertensi, anti-inflamasi, antitrombosis, dan memiliki efek metabolik yang penting sebagai perlindungan terhadap jantung. 

Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat hitam bisa menurunkan tekanan darah yang bisa dipertahankan sampai 18 minggu. Di sisi lain, coklat juga mampu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, meskipun dalam waktu tidak terlalu lama.

Untuk melihat potensi coklat dalam jangka waktu yang lebih lama, peneliti dari Australia melakukan studi pada 2.013 pasien bertajuk Australian Diabetes Obesity and Lifestyles study. Partisipan rata-rata memiliki sindrom metabolik namun belum terdiagnosis penyakit kardiovaskular atau diabetes, dan belum pernah diterapi dengan obat-obat antihipertensi.

Usia partisipan pun masih muda, rata-rata 53,6 tahun, namun memiliki risiko tinggi mengalami penyakit jantung karena rata-rata tekanan darah sistoliknya 141,1 mmHg, total kolesterol 6,1 mmol/L, kadar HbA1c 34,4 mmol/L, dan ukuran lingkar pinggang 100,4 cm. Pasien kemudian dibagi menjadi kelompok yang diberi coklat dan yang tidak diberi. Peneliti menyimpulkan pada kelompok pasien yang rutin mengonsumsi coklat setiap hari dalam sepuluh tahun, maka akan ada 70 kejadian kardiovakular termasuk stroke non fatal dan serangan jantung non fatal per 10.000 orang yang bisa dicegah. Kematian akibat penyakit jantung yang bisa dicegah adalah 15/10.000 orang.

Selain itu, mengkonsumsi coklat ini juga menghemat biaya pengobatan lho.. Biaya yang bisa dihemat dengan konsumsi coklat ini adalah 52.500 dolar per tahun jika diperkirakan biaya belanja coklat yang dibutuhkan sekitar 42 dolar per tahun untuk setiap orang. Jadi, yuk rajin makan coklat, tapi yang berjenis dark chocolate ya.. ^_^

(berbagai sumber)

1 komentar: