Selasa, 11 September 2012

MASUK ANGIN : PENYAKIT KHAS MASYARAKAT INDONESIA


Masuk angin? Siapa yang tak kenal keluhan satu ini. Istilah masuk angin sangat populer di Indonesia sebagai suatu ‘penyakit’ yang sering di derita masyarakatnya. Sebenarnya apa sih masuk angin itu? Mengapa masyarakat pada umumnya menyebut keluhan ini sebagai ‘masuk angin’? Bagaimana seseorang bisa menderita masuk angin? Apa benar ‘kerokan’ adalah cara yang tepat untuk mengatasi ‘penyakit’ satu ini? Untuk memuaskan rasa penasaran Anda, yuk kita telaah satu per satu bahasan tersebut.

Masuk angin adalah suatu keluhan dimana penderitanya mengalami gejala seperti kedinginan, perut kembung, pegal-pegal otot dan sendi, buang gas terus menerus, hingga flu / batuk-pilek. Kita sering mendengar seseorang yang memakai jaket yang tebal saat berkendara motor berkata  “Supaya enggak masuk angin.." dan dia mungkin beranggapan bahwa ‘angin’ tersebut dapat masuk lewat pori-pori tubuh kita, dan dengan mekanisme "entah bagaimana" dapat menimbulkan keluhan-keluhan tidak enak seperti yang telah disebutkan di atas.

Namun sebenarnya, dalam istilah kedokteran, TIDAK ADA istilah "masuk angin". Hanya orang Indonesia saja yang sering menderita masuk angin sedangkan orang asing tidak pernah atau sangat jarang mengalaminya.  Dalam bahasa inggris sangat sulit menerjemahkan istilah ‘masuk angin’. Istilah masuk angin ini paling tepat diterjemahkan menjadi catching cold. Orang asing baru mengerti setelah mendengar kata catching cold ini. Berbagai keluhan yang disebutkan diatas memang dapat ditimbulkan oleh cuaca dingin (yang mungkin saja banyak anginnya) namun tidak seperti yang telah dipikirkan oleh banyak orang awam (masuk angin).

Bagaimana mekanisme terjadinya masuk angin? Cuaca yang dingin dapat menimbulkan mekanisme vasokonstriksi dimana terjadi penyempitan pembuluh darah kita, hal ini merupakan mekanisme untuk menghambat pengeluaran kalor berlebihan dari tubuh, sehingga tidak terjadi hipotermia . Nah..vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah ini dapat mengakibatkan peredaran darah di tubuh kita kurang lancar, sehingga hasil metabolism terhambat dan asam laktat terakumulasi pada otot-otot kita, akibatnya pegal-pegal dan seluruh tubuh kita tidak enak.

Selain itu, cuaca yang dingin juga mengakibatkan perlambatan gerak peristaltik saluran cerna kita sehingga gas yang ada di saluran cerna kita tertampung dan dapat mengakibatkan kembung, perut terasa penuh, serta aerophagi (makan angin). Parahnya lagi, cuaca yang dingin, dapat mengakibatkan rambut-rambut sel di saluran pernafasan kita lambat untuk bergerak. Padahal fungsi pergerakan tersebut adalah untuk mengeluarkan lendir dan bakteri serta virus. Akibat dari gangguan fungsi rambut-rambut di saluran nafas ini, kita akan mudah terkena infeksi saluran nafas atas, seperti: batuk, pilek, dan influenza.

Kalau sudah masuk angin, hal yang paling populer dilakukan oleh masyarakat kita untuk meredakannya adalah dengan cara ‘kerokan’. Siapa yang tak kenal istilah ini. Namun, ternyata kerokan bukan merupakan pilihan pengobatan yang tepat untuk menyembuhkan masuk angin. Karena kerokan sebenarnya untuk memecahkan kapiler-kapiler darah, sehingga terasa enak karena pembuluh darah kembali melebar. Namun, tahukah Anda, mengapa orang yang kebiasaan dipijet dan dikerok menjadi kecanduan? Hal itu dikarenakan tubuh kita akan mengeluarkan zat endorphin, sejenis morfin namun diproduksi di jaringan endogen (dihasilkan tubuh), sebagai mekanisme pertahanan terhadap rasa nyeri dan hal ini dirasakan sebagai perasaan ‘nyaman’ oleh penderita sehingga kecanduan. Cara yg merusak kapilari dan jaringan sekitar ini tentu akan menyisakan kerusakan yg bisa saja dianggap tubuh sebagai produk yg perlu ditimbun dengan  bahan-bahan perbaikan yang akirnya terdeteksi sebagai pertumbuhan jaringan tidak pada tempatnya oleh tubuh.

Selain kerokan, biasanya seorang penderita masuk angin akan mengkonsumsi ‘jamu-jamuan’ yang biasa diiklankan di layar kaca untuk mengusir rasa tak nyaman akibat masuk angin. Tapi, kebanyakan jamu penghilang rasa pegal banyak yang mengandung steroid dan obat penghilang sakit non steroid (NSAID) yang justru dapat mengakibatkan banyak komplikasi lain seperti tukak lambung dan ginjal. Jadi, hati-hati ya..

Jadi, obat seperti apa yang lebih efektif dan aman untuk menghilangkan masuk angin? Saya akan posting beberapa alternatif pengobatan masuk angin yang ampuh di artikel selanjutnya, selamat membaca ^_^
(berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar