Masuk angin? Siapa yang tak kenal
keluhan satu ini. Istilah masuk angin sangat populer di Indonesia sebagai suatu
‘penyakit’ yang sering di derita masyarakatnya. Sebenarnya apa sih masuk angin
itu? Mengapa masyarakat pada umumnya menyebut keluhan ini sebagai ‘masuk angin’?
Bagaimana seseorang bisa menderita masuk angin? Apa benar ‘kerokan’ adalah cara
yang tepat untuk mengatasi ‘penyakit’ satu ini? Untuk memuaskan rasa penasaran
Anda, yuk kita telaah satu per satu bahasan tersebut.
Masuk angin adalah suatu keluhan
dimana penderitanya mengalami gejala seperti kedinginan, perut kembung, pegal-pegal
otot dan sendi, buang gas terus menerus, hingga flu / batuk-pilek. Kita sering
mendengar seseorang yang memakai jaket yang tebal saat berkendara motor berkata
“Supaya enggak masuk angin.." dan
dia mungkin beranggapan bahwa ‘angin’ tersebut dapat masuk lewat pori-pori
tubuh kita, dan dengan mekanisme "entah bagaimana" dapat menimbulkan
keluhan-keluhan tidak enak seperti yang telah disebutkan di atas.
Namun sebenarnya, dalam istilah kedokteran,
TIDAK ADA istilah "masuk angin". Hanya orang Indonesia saja yang sering
menderita masuk angin sedangkan orang asing tidak pernah atau sangat jarang
mengalaminya. Dalam bahasa inggris
sangat sulit menerjemahkan istilah ‘masuk angin’. Istilah masuk angin ini
paling tepat diterjemahkan menjadi catching cold. Orang asing baru
mengerti setelah mendengar kata catching cold ini. Berbagai keluhan yang
disebutkan diatas memang dapat ditimbulkan oleh cuaca dingin (yang mungkin saja
banyak anginnya) namun tidak seperti yang telah dipikirkan oleh banyak orang
awam (masuk angin).
Bagaimana mekanisme terjadinya masuk
angin? Cuaca yang dingin dapat menimbulkan mekanisme vasokonstriksi dimana
terjadi penyempitan pembuluh darah kita, hal ini merupakan mekanisme untuk
menghambat pengeluaran kalor berlebihan dari tubuh, sehingga tidak terjadi hipotermia
. Nah..vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah ini dapat mengakibatkan
peredaran darah di tubuh kita kurang lancar, sehingga hasil metabolism terhambat
dan asam laktat terakumulasi pada otot-otot kita, akibatnya pegal-pegal dan seluruh
tubuh kita tidak enak.
Selain itu, cuaca yang dingin juga
mengakibatkan perlambatan gerak peristaltik saluran cerna kita sehingga gas
yang ada di saluran cerna kita tertampung dan dapat mengakibatkan kembung, perut
terasa penuh, serta aerophagi (makan angin). Parahnya lagi, cuaca yang dingin,
dapat mengakibatkan rambut-rambut sel di saluran pernafasan kita lambat untuk
bergerak. Padahal fungsi pergerakan tersebut adalah untuk mengeluarkan lendir
dan bakteri serta virus. Akibat dari gangguan fungsi rambut-rambut di saluran
nafas ini, kita akan mudah terkena infeksi saluran nafas atas, seperti: batuk,
pilek, dan influenza.
Kalau sudah masuk angin, hal yang
paling populer dilakukan oleh masyarakat kita untuk meredakannya adalah dengan cara
‘kerokan’. Siapa yang tak kenal istilah ini. Namun, ternyata kerokan bukan
merupakan pilihan pengobatan yang tepat untuk menyembuhkan masuk angin. Karena kerokan sebenarnya untuk memecahkan kapiler-kapiler darah,
sehingga terasa enak karena pembuluh darah kembali melebar. Namun, tahukah Anda,
mengapa orang yang kebiasaan dipijet dan dikerok menjadi kecanduan? Hal itu
dikarenakan tubuh kita akan mengeluarkan zat endorphin, sejenis morfin namun diproduksi
di jaringan endogen (dihasilkan tubuh), sebagai mekanisme pertahanan terhadap rasa
nyeri dan hal ini dirasakan sebagai perasaan ‘nyaman’ oleh penderita sehingga
kecanduan. Cara yg merusak kapilari dan jaringan sekitar ini tentu akan
menyisakan kerusakan yg bisa saja dianggap tubuh sebagai produk yg perlu ditimbun
dengan bahan-bahan perbaikan yang
akirnya terdeteksi sebagai pertumbuhan jaringan tidak pada tempatnya oleh tubuh.
Selain kerokan, biasanya seorang penderita masuk
angin akan mengkonsumsi ‘jamu-jamuan’ yang biasa diiklankan di layar kaca untuk
mengusir rasa tak nyaman akibat masuk angin. Tapi, kebanyakan
jamu penghilang rasa pegal banyak yang mengandung steroid dan obat penghilang
sakit non steroid (NSAID) yang justru dapat mengakibatkan banyak komplikasi
lain seperti tukak lambung dan ginjal. Jadi, hati-hati ya..
Jadi, obat seperti apa yang
lebih efektif dan aman untuk menghilangkan masuk angin? Saya akan posting
beberapa alternatif pengobatan masuk angin yang ampuh di artikel selanjutnya,
selamat membaca ^_^
(berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar